Berlibur sambil Mampir ke Museum Sasmitaloka
Tak lengkap rasanya bila kita sedang mengunjungi museum Sonobudoyo, Kraton Yogyakarta tetapi tidak mampir untuk melihat Museum Sasmitaloka. Museum Sasmitaloka adalah museum terkenal setelah Museum Sonobudoyo. Lokasinya pun sama di Yogyakarta. Di museum ini kita akan mendapatkan ilmu terutama tentang kegigihan seorang Panglima Besar Jenderal Sudirman dalam mengusir penjajah.
Museum Sasmitaloka
Bertempat di Jalan Bintaran No.3 Yogyakarta disitulah dtempat sebuah bangunan Museum Sasmitaloka yang dulunya merupakan tempat tinggal bagi seorang Panglima Besar Jenderal Sudirman. Dibangunnya Museum Sasmitaloka ini guna melestarikan dan mewariskan nilai-nilai luhur perjuangan para pahlawan bangsa terutama Jenderal Sudirman. Menurut sejarah bangunan ini dulunya pernah dikosongkan sedangkan barang-barangnya disita pada waktu penjajahan Jepang. Gedung ini juga menjadi saksi bisu pada Agresi Militer Belanda II karena tempat ini digunakan para pejuang bangsa sebagai Markas.
Menengok sejarah memang bangunan ini memuat banyak kisah dan cerita. Terlepas dari itu semua kini bangunan tersebut dijadikan sebagai Museum. Kira-kira apa saja yang ada didalamnya, yuk baca selengkapnya!
Tata ruang atau Denah Museum Jenderal Sudirman.
Pada ruangan pertama kita akan disajikan sebuah bentuk ruang tamu. Disana terdapat meja dan kursi yang beraslaskan babut serta terdapat dua lampu gantung khas jaman dahulu.
Ruangan kedua bisa kita jumpai ruang santai, atau bisa disebut sebagai ruang keluarga yang sekaligus digunakan sebagai ruang tamu. Disinilah konon dijadikan tempat oleh Jenderal Sudirman sebagai ruang tamu guna membahas perjuangan kemerdekaan Indonesia. Disamping itu diruangan tersebut dapat kita jumpai sebuah radio Philips kuno dan berbagai benda yang sudah pecah yang konon digunakan oleh keluarga jenderal Sudirman.
Pada ruangan ketiga dapat kita jumpai meja kursi, pesawat telepon, pedang katana, replica keris, sebuah senapan Lee Enfield serta piagam-piagam penghargaan. Konon tempat ini digunakan sebagai ruang kerja Jenderal Sudirman.
Ruang keempat dan ruang kelima merupakan ruang tidur untuk tamu dan ruang tidur untuk jenderal Sudirman. Ditempat ini terdapat tempat tidur, almari pakaian,ndan sebuah dipan kecil guna untuk sholat sang Jenderal Sudriman kita.
Pada ruang keenam merupakan tempat tidur putra dan putri sang jenderal ini. Beliau disini sering berpesan kepada Anka-anaknya agar menjadi seorang yang berguna bagi Nusa, Bangsa, dan Negara.
Pada ruang ketujuh dan kedelapan merupakan ruang secretariat dan palagan Ambarawa. Disini dapat kita lihat betapa gigihnya perlawanan Jenderal Sudirman untuk memukul mundur tentara sekutu dan berakhir dengan kemenangan RI tetapi korban yang berjatuhan sangat banyak.
Ruang kesembilan merupakan ruang RS Panti Rapih, disitulah sang Jenderal dirawat saat paru-parunya terserang penyakit. Pada ruangan kesepuluh terdapat ruang koleksi kendaraan yang digunakan ketika jenderal sudirman tengah melakukan perang gerilya.
Pada ruang kesebelas terdapat ruang koleksi gunung kidul dan sobo. Sedangkan pada ruang duabelas merupakan ruang diorama yang digunakan untuk menggambar saat Pangsar Jederal Sudirman dalam perang gerilya. Disini juga dipamerkan tandu yang digunakan sang Jenderal Besar ini.
Pada ruangan keempatbelas merupakan ruang koleksi pribadi Jenderal Sudirman, dan pada ruangan terakhir terdapat foto-foto perang gerilya dan foto ketika sang Jenderal Sudirman dimakamkan di TMP Kusuma Negara Yogyakarta.
Amanat seorang jenderal Sudirman adalah “robek-robeklah badanku, potong-potonglah jasad ini, tetapi jiwaku dilindungi merah putih akan tetap hidup, tetap menuntut bela siapapun lawan yang akan dihadapi”
Para generasi mudah wajib datang kesini supaya tahu betapa sulitnya merebut kembali NKRI !!